TANGERANG//INFODESAKITA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mulai mengoperasikan empat unit bus sekolah gratis yang melayani rute antar jemput pelajar di kawasan ibu kota kabupaten, Selasa (10/6/2025).
Layanan tersebut diresmikan oleh Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid bersama Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah di area Bizpoint Cikupa, sebagai upaya dalam mendukung akses pendidikan yang lebih mudah dan merata.
Pada tahap awal, bus sekolah akan melayani rute berangkat dari Bizpoint, Cikupa, melintasi Jalan Pemda–Tigaraksa, Jalan Taman Adiyaksa, hingga Jalan Syech Mubarok Adiasa Santika, serta melewati SDN Seglok. Rute kemudian kembali melalui Jalan Mubarok atau Jalan Syech Nawawi, dan berakhir kembali di Bizpoint, Cikupa.
“Empat kendaraan ini mampu menampung sekitar 30 siswa. Namun, karena armada masih terbatas, kami prioritaskan dulu pelajar di pusat kabupaten,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Achmad Taufik, Senin (10/6).
Ia menjelaskan, Pemkab Tangerang telah mengalokasikan anggaran awal sebanyak Rp225 juta untuk penyediaan empat unit transportasi sekolah gratis, dengan target total sebesar Rp450 juta hingga akhir Desember 2025 untuk pengembangan program.
Ke depan, Pemkab Tangerang menargetkan program layanan ini dapat rampung dalam kurun waktu 5 tahun, sehingga nantinya dapat melayani seluruh kecamatan. Pun, program ini juga akan menargetkan satu unit bus sekolah gratis di setiap kecamatan agar pelayanan lebih merata.
“Untuk tahap pertama, empat bus ini sudah bisa melayani 10 sekolah dengan sistem antar jemput,” ujarnya.
Sementara itu, pihak sekolah dan para pelajar menyambut baik inisiatif ini. Selain meringankan beban biaya transportasi, siswa kini memiliki pilihan mobilitas yang lebih aman dan teratur.
Salah satu pelajar yang merasakan manfaat program ini adalah Ahmad Kiran Aryagaosi dari SMAN 6 Kabupaten Tangerang. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan bus sekolah gratis ini.
“Dengan adanya bus gratis dari pemerintah, kami sebagai pelajar jadi lebih mudah untuk berangkat dan pulang sekolah. Jadi, tidak perlu bingung lagi soal kendaraan,” ungkapnya.
Selama bersekolah, Kiran mengaku dirinya biasa diantar naik motor. Dengan adanya program ini, ia tidak lagi harus merepotkan keluarganya untuk mengatar ataupun menjemput dalam kegiatan sekolah.
“Harapan saya, semoga layanan ini bisa bertahan lama sampai tahun-tahun berikutknya dengan pelayanan dan fasilitas yang berkembang dengan lebih baik lagi,” pungkasnya.
(Red/Dis)