TANGERANG//INFODESAKITA.MY.ID – Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Wilayah Kabupaten Tangerang menggelar acara Sosialisasi dan Fasilitasi Penerimaan Bantuan Presiden pada Program Digitalisasi Sekolah untuk jenjang SMK se-Kabupaten Tangerang. Program Digitalisasi sekolah merupakan besutan Presiden Prabowo untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Banten. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, (10/9/2025) di SMK PGRI 1 Balaraja, Tangerang-Banten.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Kantor Cabang Dinas Wilayah Kabupaten Tangerang, mengingat pelaksanaan penyaluran Banpres di Provinsi Banten diperkirakan bulan September ini.
Kepala Seksi SMK dan SKh, Maksis Sakhabi mengatakan bahwa sekolah-sekolah harus mempersiapkan diri jika Banpres mulai disalurkan, “Persiapkan perangkat pendukungnya, internet dan listrik harus memadai, sebab jika alat digital ini turun ke sekolah tidak akan terpakai jika tidak didukung internet dan listrik,” ungkapnya.
Pihak Cabang Dinas mengantisipasi penyaluran yang tidak tepat sasaran, sebab di wilayah Kabupaten Tangerang terdapat sekolah yang sudah tutup alias tidak beroperasi namun masih masuk dalam list penerima.
“Kita harus betul-betul verifikasi, jangan sampai pusat sudah menyalurkan bantuan ini tetapi sekolahnya tutup, jadi tidak tepat sasaran,” paparnya lagi.
Sementara, Pengawas SMK Wilayah Kabupaten Tangerang, Herwan Toni, memaparkan bahwa setiap sekolah harus menyiapkan tenaga operator yang terampil dikarenakan penggunaan alat teknologi digital ini memerlukan keahlian di bidang Teknologi Informasi.
“Jadi harus disiapkan SDM-nya, operatornya harus paham teknologi, semua perangkat ini membutuhkan kemampuan mengoperasikan alat digital,” Paparnya di hadapan para kepala sekolah.
Herwan Toni juga menyampaikan dirinya telah mengikuti bimbingan teknis mewakili Kabupaten Tangerang dalam tugas pendampingan sekolah yang akan mendapatkan Banpres digitalisasi sekolah ini.
Untuk diketahui, di Provinsi Banten sekolah yang diproyeksikan menerima Banpres ini jenjang SMK sebanyak 749, dengan catatan prioritas sebanyak 601 sekolah, dalam pertimbangan sebanyak 141 sekolah dan tidak aktif sebanyak 6 sekolah.(Red)
