
TANGERANG ## INFODESAKITA.ONLINE
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Muchlis mengatakan bahwa program Pos Gizi berhasil mencegah stunting serta dapat menaikkan status gizi masyarakat khususnya pada balita.“Selain untuk melakukan pencegahan terhadap stunting, Pos Gizi ini juga berdampak pada status gizi masyarakat. Melihat data tahun 2023 lalu, angka stunting menurun dari 3,7 di bulan Februari menjadi 2,7 di bulan Agustus. Kemudian angka bumil (ibu hamil) KEK atau ibu bermasalah gizi, balita dengan wasting dan underweight juga mengalami penurunan,” ucapnya saat ditemui pada Kamis (4/01/2023).
Ia menyampaikan, program Pos Gizi merupakan salah satu metode intensifikasi pemberian makanan bergizi. Tujuannya untuk mengembalikan anak dari status gizi kurang menjadi normal.
“Tentunya Pos Gizi ini sangat berperan (dalam mencegah kasus stunting), karena Pos Gizi ini dibentuk dalam upaya penanganan terhadap balita yang bermasalah dengan gizi setelah dilakukan proses skrining oleh posyandu,” ucapnya.
Pelayanan Pos Gizi ini dilakukan di Posyandu dengan melakukan edukasi kepada orang tua terkait pola asuh dan memberi nutrisi untuk anak. Dalam Pos Gizi ini juga dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan balita. Kemudian diidentifikasi apakah balita tersebut masuk kategori gizi buruk atau tidak.
Selain itu, program Pos Gizi juga merupakan salah satu upaya dalam memberikan solusi terkait pengentasan masalah Stunting di Kabupaten Tangerang.
“Yang terpenting adalah bagaimana cara kita untuk mengedukasi para orang tua tentang pola asuh anak, termasuk mengedukasi terkait pemberian makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak,” ucapnya.
Masalah gizi merupakan masalah yang sangat kompleks dan mempunyai dimensi yang sangat luas. Tidak hanya mencakup aspek kesehatan tetapi mencakup juga masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Oleh karena itu, kata dr. Faktanya, penanganan kasus kurang gizi atau stunting memerlukan kerja sama komprehensif semua pihak.
“Jadi dalam mengatasi permasalahan stunting ini diperlukan kerja sama yang masif mulai dari unsur pemerintah, kader posyandu, PKK sampai kepada pihak orang tua dan keluarga. Yang pasti kami dari Dinkes akan terus berupaya untuk memaksimalkan program yang ada terkait penanganan stunting di Kabupaten Tangerang,” katanya.
(Diskominfo/red)